Oleh: Dr. Bukhari, S.HI.M.H,CM
Dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah, kita dipanggil untuk merenungkan dan menghormati orang tua yang telah berpulang. Meskipun mereka telah pergi, jejak mereka tetap memberi warna pada perjalanan hidup kita. Di tengah momen suci Ramadhan kali ini, marilah kita mengenang mereka dengan penuh kebahagiaan dan meneruskan nilai-nilai mulia yang mereka tanamkan dalam tindakan kita sehari-hari.
Ramadhan 1445 H memberikan kesempatan untuk memperkuat ikatan spiritual dengan orang tua yang telah meninggalkan kita. Melalui doa, sedekah, dan perbuatan baik lainnya, kita dapat mendekatkan diri kepada mereka dan meneruskan warisan kebaikan yang mereka tinggalkan. Dengan begitu, kita tidak hanya menghormati mereka dalam doa, tetapi juga meneruskan warisan kebaikan mereka kepada generasi berikutnya.
Selama Ramadhan, kita diajak untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki diri. Menghargai orang tua yang telah berpulang menjadi peluang bagi kita untuk memperkuat hubungan dan penghargaan terhadap orang tua yang masih bersama kita. Dengan lebih mendengarkan, memahami, dan mencintai mereka, kita dapat menunjukkan penghargaan yang tulus terhadap jasa dan kasih sayang yang mereka berikan.
Selain itu, Ramadhan mengajarkan kita untuk berbagi kasih sayang dengan sesama. Dalam menghargai orang tua yang telah tiada, kita juga dapat menunjukkan empati kepada mereka yang sedang berduka atas kehilangan orang yang dicintai. Melalui tindakan kebaikan ini, kita tidak hanya menghormati orang tua yang telah meninggalkan kita, tetapi juga memperluas lingkaran kasih sayang dalam masyarakat.
Dialektika Ramadhan 1445 H mengingatkan kita bahwa menghargai orang tua yang telah berpulang bukanlah sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan yang mendalam dan berkelanjutan. Melalui kebaikan, doa, dan pengabdian, kita dapat memperkuat ikatan spiritual dengan mereka, meningkatkan diri kita sendiri, dan memberikan inspirasi kepada orang lain untuk mempertahankan nilai-nilai keluarga dan kasih sayang dalam hidup mereka.