PERAN AKTIF PERGURUAN TINGGI DALAM PENCEGAHAN STUNTING MENUJU KESEJAHTERAAN ANAK

Dr. Bukhari, S.HI, M.H, CM

Dalam menghadapi tantangan pencegahan stunting, peran lembaga perguruan tinggi semakin penting untuk menciptakan perubahan positif. Dari sudut pandang hukum positif, perguruan tinggi memiliki kapasitas unik untuk membawa transformasi nyata dengan memberikan kontribusi dalam bentuk pemikiran inovatif, penelitian mendalam, dan melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting.

Perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat untuk memperoleh pengetahuan, melainkan juga menjadi wadah untuk membentuk pemikiran kritis dan kewarganegaraan yang bertanggung jawab. Mahasiswa, sebagai agen perubahan masa depan, dapat terlibat dalam program edukasi dan kesadaran mengenai pencegahan stunting. Ini adalah langkah awal untuk menciptakan generasi yang peduli dan terlibat dalam kesejahteraan anak-anak.

Menjadi Agen Perubahan Melalui Riset dan Inovasi

Perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pengetahuan dan inovasi. Dengan melakukan penelitian mendalam, perguruan tinggi dapat membantu mengidentifikasi faktor penyebab stunting dan merancang solusi yang efektif. Inovasi di bidang gizi dan kesehatan harus menjadi bagian integral dari kontribusi perguruan tinggi untuk mengatasi masalah ini.

Kolaborasi dengan pemerintah dan organisasi kesehatan menjadi langkah strategis bagi perguruan tinggi. Dengan menggabungkan pengetahuan akademis dengan kebijakan pemerintah, perguruan tinggi dapat membantu merancang program pencegahan stunting yang didasarkan pada data dan efektif. Keterlibatan dalam proyek bersama dan konsultasi akan memastikan implementasi yang berkelanjutan.

Humanisasi Pendidikan Gizi

Perguruan tinggi harus memainkan peran aktif dalam menyematkan aspek-aspek kesehatan dalam kurikulum mereka. Pendidikan gizi yang mencakup informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh masyarakat dapat membantu mengubah perilaku konsumsi masyarakat secara positif.

Perguruan tinggi perlu mendorong partisipasi Lembaga lokal, nasional dan internasional dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada kesehatan anak-anak. Dengan menyelenggarakan kegiatan kesehatan masyarakat, perguruan tinggi dapat menjadi model dan menginspirasi perusahaan serta organisasi lainnya untuk turut berkontribusi dalam pencegahan stunting.

Perguruan tinggi, sebagai ujung tombak dalam pendidikan dan inovasi, memiliki peran kunci dalam melawan stunting. Melalui keterlibatan mahasiswa,pengabdian, penelitian yang progresif, kemitraan strategis, dan inisiatif sosial, perguruan tinggi dapat membuka jalan menuju kesejahteraan anak-anak. Dengan melibatkan seluruh komunitas akademis, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak-anak yang sehat dan berdaya.