Mahasiswa Jurusan Ilmu Falak Lakukan Rukyah Hilal Rabiul Awal 1445 H

Sejumlah mahasiswa Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe melakukan rukyah hilal awal Rabiul Awal 1445 H Jumat (15/09/2023). Pengamatan tersebut menggunakan teleskop robotic milik Observatorium Malikussaleh Institut Agama Islam Negeri. Acara berlangsung sejak pukul 18.00 Wib sampai 19.30 Wib. Kondisi hujan dan mendung mengakibatkan hilal tidak bisa dilihat.

Dalam kajian ilmu falak, untuk mengetahui awal dan akhir bulan Hijriyah sangat tergantung pada kondisi hilal secara astronomis, karena dari dari data astronomis tersebut dapat diketahui apakah sudah terpenuhi kriteria yang disepakati sebagai patokan dalam penentuan awal bulan Hijriayah. Berdasarkan kriteria awal bulan Hijriayah yang dipakai oleh Kementerian Agama yang sudah disepakati bersama Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang dikenal dengan istilah Kriteria MABIMS, awal bulan baru dalam kalender Hijriyah dianggap sudah masuk bila saat matahari terbenam pada sore hari ke 29 bulan hijriyah yang sedang berjalan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dengan besaran sudul elongasi minimal 6,4 derajat.

Ada tiga data yang perlu diketahui secara astronomis. Pertama, konjungsi geosentrik atau ijtma’ yaitu peristiwa ketika nilai bujur ekliptika Bulan sama dengan nila ekliptika Matahari dengan diandaikan pengamat berada di pusat Bumi. Kedua, tinggi hilal merupakan jarak sudut antara piringan bawah hilal dengan garis ufuk barat yang terbentuk saat matahari terbenam di tempat pengamatan, dan ketiga elogasi bulan yaitu jarak sudut antara pusat piringan bulan dengan pusat piringan matahari yang terbentuk saat Matahari terbenam di tempat pengamatan.


Data astronomis awal Rabiul Awal 1445 H untuk wilayah Indonesia adalah sebagai berikut: Konjungsi terjadi pada Jumat 15 September 2023 pukul 08.39.45 Wib. Tinggi hilal saat matahari terbenam pada hari tersebut di Indonesia berkisar antara 2,27 derajat (paling rendah) di Marauke samapai 3,66 derajat (paling tinggi) di Banda Aceh. Sedangkan sudut elongasi nya adalah berkisar antara 3,25 derajat (paling rendah) di Jayapura sampai 4,24 (paling tinggi) di Sabang.

Berdasarkan data astronomis tersebut dapat dipastikan bahwa kondisi hilal pada sore hari 29 Safar 1445 H Jumat 15 September 2023 belum terpenuhi kriteria MABIMS, sehingga hari Sabtu 16 September 2023 masih dianggap tanggal 30 Safar 1445 H dan 1 Rabiul Awal 1445 H jatuh pada hari Ahad 17 September 2023.