Dosen Fakultas Syariah Mengikuti Workshop Penulisan Buku Moderasi Beragama

Banda Aceh – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh melalui Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) menggelar Workshop Penyusunan dan Penulisan Buku Moderasi Beragama bagi Dosen. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai dari tanggal 19-20 Februari 2024 bertempat di ruang rapat Rektorat kampus tersebut. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah dosen dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Aceh. Dua dosen Fakultas Syariah mewakili IAIN Lhokseumawe pada kegiatan tersebut, yaitu Dr. Taufiqul Hadi, Lc., M.A. dan Safwan, S.H.I., M.Si.

Workshop tersebut menghadirkan beberapa pakar dan praktisi di bidang moderasi beragama. Di antara narasumber dan instruktur yang hadir yakni Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Republik Indonesia (2014–2019) yang juga tim ahli Pokja Moderasi Beragama, Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah dari Pokja Penguatan Moderasi Beragama Pusat.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Mujiburrahman, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Saifullah menegaskan pentingnya penulisan buku moderasi beragama sebagai panduan bagi institusi pendidikan Islam. “Pentingnya moderasi beragama telah menjadi perhatian bersama, baik dalam ranah akademik maupun di luar lingkungan pendidikan tinggi. Implementasi moderasi beragama menjadi suatu aspek yang sangat diharapkan, terutama dalam konteks lembaga pendidikan, di mana kita dapat melihatnya sebagai suatu aturan dan sikap yang diterapkan, bukan hanya sebatas wacana,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Saifuddin A. Rasyid mengatakan bahwa workshop ini bertujuan untuk  membantu dosen dalam merancang materi substansi moderasi beragama yang dapat diintegrasikan dalam rencana pembelajaran (RPS) dan interaksi perkuliahan di kelas khususnya bagi mata kuliah dasar umum (MKDU) keagamaan, maupun mata kuliah spesifik lainnya yang sesuai untuk dilakukan integrasi materi yang dimaksud.

Dalam kesempatan tersebut, Lukman Hakim menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah proses, cara pandang, dan sikap manisfestasi praktik beragama, yang menghindari ekstrimisme dan menekankan pada sisi kemanusiaan dan kemaslahatan. “Intinya jangan ekstrim dalam memahami agama” ungkapnya.

Workshop dua hari ini dihadiri oleh para peserta yang mewakili 10 fakultas dan pasca sarjana UIN Ar-Raniry, serta utusan PTKIN di Aceh yakni STAIN Meulaboh, IAIN Lhokseumawe, IAIN Langsa dan IAIN Takengon.