Dr. Bukhari, S.HI., M.H.CM
Dayah, sebagai institusi keagamaan dan pendidikan di Aceh, memegang peran krusial dalam membentuk karakter dan moralitas masyarakat setempat. Namun, dalam konteks pengawasan demokrasi, peran Dayah dapat dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda.
Pertama, Dayah memiliki potensi untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi dan partisipasi warga dalam proses politik. Dengan memberikan pendidikan agama yang mempromosikan keadilan, kesetaraan, dan toleransi, Dayah dapat membantu menciptakan budaya politik yang inklusif dan pluralis di Aceh.
Namun, di sisi lain, beberapa Dayah mungkin cenderung membatasi ruang gerak politik, terutama bagi perempuan dan kelompok minoritas, karena pandangan konservatif atau tradisional mereka yang tidak selaras dengan prinsip-prinsip demokrasi modern.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk mempromosikan dialog dan kerjasama antara Dayah, lembaga pendidikan formal, dan pemerintah dalam memperkuat pemahaman bersama tentang nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia, sambil menghormati keberagaman budaya dan agama di Aceh. Dengan demikian, Dayah memiliki potensi untuk menjadi agen positif dalam memperkuat demokrasi di Aceh jika dikelola dengan bijak dan melalui upaya kolaboratif yang melibatkan semua pihak terkait.